Jumat, 20 April 2012


BERSAING DAN BERTEMAN


Tiga putaran Pemilu sebelum tahun sekarang, di Sangatta hanya ada dua orang yang membuka usaha potong rambut. Akhmad dari Banjarmasin dan Irfan dari Pamekasan. Mereka saling kenal, walau tidak benar-benar mengenal. Usaha mereka cukup maju dan bersaing ketat.

Waktu itu sepuluh hari menjelang Idul Fitri, pengunjung di tempat Akhmad meningkat lebih dua kali lipat dari biasanya. Uang begitu mudah masuk ke laci meja potong rambutnya. Selama tujuh hari ia melayani pengunjung, hingga harus lembur sampai malam.

Akhmad mendengar kabar, saingan usahanya, Irfan sedang sakit, sehingga harus menutup sementara usahanya. Hari itu tiga hari menjelang Idul Fitri, Akhmad mengenakan setelan batik terbaiknya mengunjungi Irfan di rumahnya yang masih dalam masa penyembuhan. Ia memasukan semua uang pendapatan lembur selama tujuh hari ke dalam anplop.

Tidak lama ia berada di rumah Irfan, karena ia khawatir mengganggu istirahatnya. Saat akan pergi, Akhmad menyerahkan anplop, “Ini ada uang dari pelangganmu, Kawan.” Menyerahkan anplop dengan kedua tangannya ke tangan saingan usahanya, “Cepatlah sembuh, Kawan, kita semua merasa kehilangan!” Dengan senyum cerah dan jabat tangan erat, Akhmad meninggalkan rumah Irfan. [Haidi]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar