Jumat, 27 April 2012



HAMBA RAJA

    Raja Keling, penguasa daerah pantai perairanMangkalihat, saat itu terbaring lemah. Ikan keraputunggangannya juga sedih menanti perintah rajanya.
Hingga menjelang akhir hidupnya, Raja Keling tidak mempunyai keturunan, takhtanya terancam tanpa penerus.
         Seorang bijak, berjulukkan Narada, menyarankan kepada Raja Keling untuk memilih pengganti dari pengikutnya yang paling setia.
      Raja Keling memanggil dua satria pengikut setianya. Kepada satria pertama, Raja Keling berkata, “Katakan, jika aku mencalonkan dirimu sebagai penggantiku, bagaimana engkau akan memerintah rakyat!”
“Yang Mulia, saya akan menjujung tinggi kekuasaan dan kemuliaan penguasa. Saya akan memimpin rakyat dengan hukum yang keras, dengan penerapan yang sungguh-sungguh.” jawab satria pertama.
Raja tersenyum dan mengangguk, “Bagaimana dengan kamu? Akan jadi raja seperti apa kamu?” tanya raja kepada satria kedua.
“Maaf, Yang Mulia, saya akan menjadi hamba untuk semua orang,” sahut satria kedua, “raja sejati hanyalah melayani rakyatnya. Satu-satunya perbedaan hanyalah raja duduk di atas takhta. Saya akan terus menjadi hamba, seperti saya dihadapan Yang Mulia saat ini.” [Haidi : 26.03.2012]
                                                                                       ~o~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar