Jumat, 27 April 2012



KELILIPAN


Pada jaman seekor merpati mampu terbang ke bulan. Di kampung hulu sungai hidup seorang pembuat sirap. Kecepatan dan keahliannya membuat sirap, melebihi kesaktianSi Wiro Sableng memainkan kampaknya. Ia mampu membuatsirap 3000 lembar sehari sambil tidur-tiduran, belum serius bekerja.

                Entah mengapa, hari itu ia sedikit lalai, sehingga matanya kelilipan kayu ulin bahan sirapnya. Matanya sakit, ia tak bisa lagi bekerja dan harus dibawa ke rumah sakit kerajaan. Tiga orang pemuda sakti berbadan kekar membantunya mendayung perahu. Tujuh kali mendayung, mereka sudah 300 depa melewati rumah sakit kerajaan yang berjarak 70 km dari tepian rumahnya, sehingga mereka harus berbalik arah menuju rumah sakit kerajaan.

                Semua dokter di rumah sakit kerajaan tidak sanggup mengeluarkan kelilipan di mata Si Tukang Sirap. Raja pun mendengar berita itu. Raja masih ingat jasa Si Tukang Sirap tersebut. Atap istana kerajaan dan seluruh bangunan yang ada, adalah hasil karyanya dalam satu hari satu malam tanpa istirahat makan sekalipun. Jumlah sirap yang dihasilkannya lebih dua kapal tongkang pengangkut batu bara di Sungai Mahakam.

               Akhirnya raja pun mendatangkan 17 dokter ahli mata, untuk menyelamatkan mata Si Tukang Sirap. Siang malam 17 dokter bekerja, hingga kelilipan itu dapat dikeluarkan. Si Tukang Sirap sangat murka dengan benda yang mengganggu matanya, “Nak, tolong alak-kan mendau penyirap abah di rumah.” pintanya kepada putranya.

              Si anak pun lari pulang. Kira-kira 40 kedipan mata, Si Anak sudah kembali, memikul sebuahmandau milik orang tuanya. Si Tukang Sirap sudah tidak sabar melampiaskan emosinya. Ia segera berjongkok, mencincang serpihan kayu ulin yang baru dikeluarkan dari matanya. Petugas kebersihan rumah sakit kerajaan dibuat sibuk karenanya. Setelah dikumpulkan, ternyata kelilipan di matanya telah menjadi 17 ikat atap sirap. He, he, he.
                                                                                         ~o~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar