Sabtu, 21 April 2012

MESIN KETIK TUA
http://4.bp.blogspot.com/-h8b8S5CmXaw/T0e35Oesk7I/AAAAAAAAALQ/rIbNgdVUQEg/s1600/Mesin+Tik.jpg

       Kisah ini baru terungkap, kemarin sore, ketika Pak Min, datang ke rumah Tono, untuk meminjam mesin ketik manual. Pak Min, meminjam untuk anaknya yang masih di STLP Swasta.

Memang Tono memiliki sebuah mesin ketik, namun sangat tua, jauh lebih tua daripada usia anaknya yang sekarang di kelas tiga SMK, dan mesin ketik itu masih tersimpan rapi di gudang lantai dua rumahnya, dalam sebuah peti kayu yang sengaja dibuatnya khusus.

         Sebuah mesin ketik bekas, diperoleh Tono hampir satu tahun  menabung, dari usahanya mengumpulkan botol-botol bekas yang telah dibuang tetangga, atau yang sengaja dicarinya di tempat-tempat sampah. Botol kosong yang sudah dibersihkan tersebut dijual kepada pengumpul botol dengan harga 20 rupiah, atau ada beberapa jenis botol dihargai 15 rupiah.
Waktu itu Tono masih di SLTP,  dan ia sangat ingin memiliki sebuah mesin ketik.
Berbekal uang penjualan botol bekas 75 ribu, Tono memberanikan diri pergi ke pasar loakTaman Hiburan Gelora (THG) sekarang sudah menjadi pusat perbelanjaan Citra Niaga di Samarinda. Setelah berkeliling dan diperoleh sebuah mesin ketik bekas seharga 40 ribu.
Perasaan senang, puas, bangga karena telah memiliki mesin ketik sendiri, Tono tidak perlu lagi repot meminjam kepada tetangga.
              
        Jasanya yang luar biasa, sehingga Tono sangat menyayangi mesin ketik tua itu. Mesin ketik bekas telah membantu Tono menyelesaikan tugas-tugas sekolah, dengan mesin ketik itu pula ia membuat beberapa cerpen dan diterbitkan dalam suatu majalah bulanan. Hingga tamat SLTA, dengan mesin ketik itu pula Tono menyelesaikan dua laporan Praktek Kerja Lapangan di tahun terakhir, mesin ketik tua itu pula ia bisa membantu beberapa temannya menyelesaikan skripsi.

    Ketika Pak Min datang untuk meminjam mesin ketik itu, Tono merasa sangat berat melepaskannya, sehingga ia lebih menawarkan sebuah komputer PC, yang sudah tidak lagi dipakai anaknya. Komputer yang dulu untuk latihan anaknya ketika masih di kelas 4 SD, dan sekarang sudah tidak lagi dipergunakan, komputer tersebut hadiah dari seorang pengusaha, karena memenangkan tender pengadaan barang saat itu.

        Alasan Tono kepada Pak Min, bahwa sekarang sudah tidak lagi pakai mesin ketik, semua pakai komputer, jadi lebih baik bawa komputer. Namun itu hanyalah sebuah alasan, sesungguhnyaTono sangat menghargai usahanya sendiri ketika memperoleh mesin ketik tersebut.             
        Setelah Tono mencoba, ternyata komputer tersebut masih berfungsi baik, walau sudah jauh tertinggal, tapi cukup belajar MS Word dan Exel. Dengan senang hati Tono mengantarkan komputer PC ke rumah Pak Min, merakit dan mencobanya kembali. [Haidi : 05.12.2011]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar