Sabtu, 09 Februari 2013

RAJA--PENGEMIS



Alkisah hiduplah raja yang tidak memiliki putra dan sangat mendambakan penerus yang akan mewarisi takhtanya. Maka raja pun memasang pengumumamn mengundang para pemuda dan anak-anak mendaftarkan diri untuk diangkat ke dalam keluarganya dan dijadikan penerus takhta kerajaan. Satu-satunya syarat yang ia tuntut dari pelamar adalah mereka harus mencintai Tuhan dan sesama.

Seorang anak laki-laki miskin melihat pengumuman itu, tetapi ia berpikir takkan memiliki kesempatan untuk diangkat anak oleh raja karena baju compang-camping yang dipakainya. Maka ia pun bekerja keras, sampai ia mendapatkan cukup uang untuk membeli baju. Mengenakan baju baru yang lebih besar dari ukuran tubuhnya, ia berangkat ke istana untuk melamar menjadi putra angkat raja.

Ketika berjalan menuju istana, ia bertemu pengemis di jalan. Pengemis itu mengigi kedinginan. Dan anak itu merasa iba hingga akhirnya menukar bajunya dengan baju si pengemis.

Ketika ia mengenakan baju si pengemis yang compang camping, ia berpikir percuma pergi ke istana. Namun, karena sudah menempuh perjalanan jauh, anak itu memutuskan meneruskan perjalanan ke istana. Ia berpikir setidak-tidaknya akan melihat istana dari luar.

Setiba di istana, ia disambut tawa sinis dan ejekan pegawai istana. Tapi ia tetap diizinkan menghadap raja.
Ada yang sangat familier tentang raja. Mulanya anak itu tidak tahu apakah itu, dan mengapa ia merasa begitu nyaman di hadapan raja. Lalu ia menyadari bahwa raja mengenakan pakaian yang ia berikan kepada pengemis beberapa jam lalu di jalanan.

Raja turun dari singgasananya dan merangkul anak itu, “Selamat datang, putraku,” katanya.[*]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar